Melatih Guru Pedalaman Menggunakan Komputer | SM-3T | SD Inpres Biopis
Guru SM-3T Muhamad Yogi sedang mengajarkan pak Sergius Bayua, Guru Kelas III SD Inpres Biopis Bagaimana cara mengetik menggunakan Laptop. | Dokumentasi 29 September 2019 |
Melatih guru dan beberapa pemuda menggunakan komputer merupakan salah satu kegiatan rutin yang kami lakukan di penempatan yaitu di Kampung Biopis. Tugas utama kami yaitu mendidik anak-anak di sekolah dan juga melakukan kegiatan kemasyarakatan. Kami anggapa bahwa melatih guru dan beberapa pemuda menggunakan komputer sebagai program yang berkaitan dengan kemasyarakat karena ini dilakukan diluar jam kami mengajar.
Ide melatih guru dan pemuda menggunkan komputer ini tercetus ketika, salah satu guru SD Inpres Biopis yaitu bapak Sergius Ambur Bayua meminta saya secara pribadi mengajarkan dia menggunakan komputer. Ketika diminta pak sergi saya sempat berpikir akan menolak permintaan beliau, karena dengan alasan tidak ada listrik di Kampung Biopis pada saat itu, namun saya tidak enak jika harus menolaknya apalagi secara langsung, apa lagi saya baru kenal beliau dan baru tinggal di kampung Biopis sekitar satu bulanan.
Pada akhirnya saya bersedia mengajarkan beliau dengan beberapa catatan yang saya sampaikan kepada beliau. Pertama, saya bersedia mengajarkan beliau jika ada listrik yang mengaliri Rumah Dinas Guru. Perlu diketahui bahwa di tempat tugas kami tidak ada PLN yah, jadi listrik itu ada tapi bukan dari PLN tapi dari Mesin Engkol atau mesin Diesel milik Pemerintah Kampung dan listrik itu tidak bisa ada setiap hari akan tetapi tergantung dari Solar yang dimiliki Pemerintah Kampung, Jika pemerintah kampung memunyai solar dipastikan akan ada listrik pada saat malam harinya dimulai dari Jam 18.00 sampai dengan jam 23.00 WIT.
Kedua, saya bersedia mengajarkan, jika genset sekolah dihidupkan oleh kepala sekolah, jadi SD Inpres Biopis memiliki Genset yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan sekolah dan biasanya juga jika kepala sekolah memiliki bensin yang cukup banyak setiap malam pasti akan dijalankan nah pada saat itulah saya bilang ke pak Sergi bahwa saya siap mengajarkan pak Sergi komputer.
Ketiga, saya mengatakan pada pak Sergi seandainya ada listrik setiap malam, saya tidak bisa kalau harus mengajarkan misalnya full setiap malam dalam satu minggu, akan tetapi saya bersedia mengajarkan 3 kali dalam satu minggu dan itupun dimulai dari Jam 19.30 sampai dengan Jam 22.00 WIT dan pak Sergi setuju dengan catatan yang saya sampaikan.
Ide melatih guru dan pemuda menggunkan komputer ini tercetus ketika, salah satu guru SD Inpres Biopis yaitu bapak Sergius Ambur Bayua meminta saya secara pribadi mengajarkan dia menggunakan komputer. Ketika diminta pak sergi saya sempat berpikir akan menolak permintaan beliau, karena dengan alasan tidak ada listrik di Kampung Biopis pada saat itu, namun saya tidak enak jika harus menolaknya apalagi secara langsung, apa lagi saya baru kenal beliau dan baru tinggal di kampung Biopis sekitar satu bulanan.
Pada akhirnya saya bersedia mengajarkan beliau dengan beberapa catatan yang saya sampaikan kepada beliau. Pertama, saya bersedia mengajarkan beliau jika ada listrik yang mengaliri Rumah Dinas Guru. Perlu diketahui bahwa di tempat tugas kami tidak ada PLN yah, jadi listrik itu ada tapi bukan dari PLN tapi dari Mesin Engkol atau mesin Diesel milik Pemerintah Kampung dan listrik itu tidak bisa ada setiap hari akan tetapi tergantung dari Solar yang dimiliki Pemerintah Kampung, Jika pemerintah kampung memunyai solar dipastikan akan ada listrik pada saat malam harinya dimulai dari Jam 18.00 sampai dengan jam 23.00 WIT.
Kedua, saya bersedia mengajarkan, jika genset sekolah dihidupkan oleh kepala sekolah, jadi SD Inpres Biopis memiliki Genset yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan sekolah dan biasanya juga jika kepala sekolah memiliki bensin yang cukup banyak setiap malam pasti akan dijalankan nah pada saat itulah saya bilang ke pak Sergi bahwa saya siap mengajarkan pak Sergi komputer.
Ketiga, saya mengatakan pada pak Sergi seandainya ada listrik setiap malam, saya tidak bisa kalau harus mengajarkan misalnya full setiap malam dalam satu minggu, akan tetapi saya bersedia mengajarkan 3 kali dalam satu minggu dan itupun dimulai dari Jam 19.30 sampai dengan Jam 22.00 WIT dan pak Sergi setuju dengan catatan yang saya sampaikan.
Pak Sergi sedang belajar mengetik menggunakan Microsoft Word di Bimbing oleh Pak Yogi. | Dokumentasi 29 September 2016 |
Selain pak sergi serta guru-guru SD Inpres Biopis yang saya ajarkan menggunakan komputer, ada satu lagi yang saya rutin ajarkan yaitu Rico, dia merupakan anak dari bapak kepala Kampung Bora yaitu pak Phillipus Nanea, Rico juga merupakan tokoh pemuda yang memiliki pengaruh cukup besar di kampung Bora, karena dia mampu memobilisasi pemuda-pemuda kampung Bora yang lainnya. Awal mula mengapa saya mengajarkan cara menggunakan komputer kepada Rico, yaitu ketika saya dan pak Ridwan dipanggil pak Philipus Nanea untuk merakit personal komputer milik pemerintah kampung Bora. Komputer tersebut merupakan Komputer untuk Operasional pemerintahan kampung yang didapat dari pemerintah Kabupaten Asmat.
Pak Philipus meminta kami berdua untuk mengajarkan anaknya yaitu Rico, supaya Rico dapat mengoperasikan komputer milik pemerintah kampung Bora tersebut. Kamipun bersedia mengajarkan bagaimana caranya menggunakan komputer akan tetapi tidak bisa untuk setiap malam dan pak Philipus Nanea memaklumi itu. Pak Philipus mengatakan kalau Pemerintah Kampung Bora mempunyai Solar untuk menyalakan mesin Engkol/Diesel, dia akan memanggil saya dan Ridwan agar mengajarakan Rico di Rumahnya.
Pak Philipus meminta kami berdua untuk mengajarkan anaknya yaitu Rico, supaya Rico dapat mengoperasikan komputer milik pemerintah kampung Bora tersebut. Kamipun bersedia mengajarkan bagaimana caranya menggunakan komputer akan tetapi tidak bisa untuk setiap malam dan pak Philipus Nanea memaklumi itu. Pak Philipus mengatakan kalau Pemerintah Kampung Bora mempunyai Solar untuk menyalakan mesin Engkol/Diesel, dia akan memanggil saya dan Ridwan agar mengajarakan Rico di Rumahnya.
Pak Yogi sedang mengajarkan komputer kepada Rico, putera dari kepala Kampung Bora pak Philipus Nanea yang sedang belajar menggunakan Komputer di Kediamanya.| Dokumentasi 27 Oktober 2016 |
Rico ternyata cepat mengerti apa yang saya ajarkan, perlu diketahui Rico ini berpendidikan terakhir SMA dia mudah paham, sehingga saya tidak menumukan kesulitan dalam mengajarkan Rico. Selain saya mengajarkan Rico dengan datang ke kediamannya, saya juga terkadang mengajarkan dia di Rumah Dinas Guru jadi yang biasanya saya datang ke rumah Rico terkadang bisa sebaliknya Rico yang datang ke Rumah dinas Guru untuk belajar Komputer. Jika pemerintah kampung Bora tidak mempunyai solar untuk menyalakan mesin Engkol atau Dieselnya berarti tidak akan ada listrik di kampung tersebut sehingga saya tidak akan mungkin dipanggil pak Philipus untuk mengajarkan komputer pada Rico di rumahnya.
Pada saat seperti inilah terkadang Sekolah mempunyai Bensin untuk menyalakan genset di Rumah Dinas Guru sehingga pada kesempatan ini saya bisa menggajarkan Rico dirumah guru, jadi jadwalnya Fleksibel tergantung dimana listrik menyala. Karena selain Rico dan Pak Sergi ada guru-guru yang lain juga belajar komputer kami menggunakan setidaknya tiga laptop yaitu milik saya, milik pak Ridwan dan milik sekolah. Jika semuanya hadir bersamaan tentunya tidak saya juga yang mengajarkan komputer tapi juga dibantu dengan pak Ridwan. Jadi tidak ada istilah jadwal yang berbenturan tapi kami sebut belajar komputer bersama dan bergiliran dalam menggunakan komputernya.
Materi yang saya ajarkanpun sangat mudah, dumulai dari mengenal komponen laptop atau komputer terus di lanjutkan dengan bagaimana cara menghidupkan dan mematikan komputer dengan baik dan benar itulah materi pertemuan pertama yang kami ajarkan kepada mereka. Pada prinsifnya proses pembelajaran dimulai dengan jelaskan, kami beri contoh dan mereka selanjutkan harus mempraktekan sendiri sehingga mereka mudah paham. Materi mengetik menggukan microsoft word adalah yang paling ditekankan yang terus diulang-ulang mereka pelajari, sebagai contoh membuat kalimat, membuat paragraf, membuat paragraf rata kiri, tengah dan kanan, memberi warna pada paragraf, memlih jenis huruf dan ukuran huruf, memberi garis bawah pada kalimat, memiringkan kata atau kalimat, memberi garis bawah pada kalimat dan memberi garis tebal pada kalimat.
Setiap pertemuanya kami terus mengajarkan mengunakan microsoft word ini, kami jelaskan komponen dan fungsi tools yang ada di microsft word, lalu kami beri contoh cara menggunakan komponen dan fungsi tools tersebut selanjutnya mereka sendiri yang harus mempraktekannya. Mengajarkan pak Sergi dan Rico serta guru-guru yang lainnya tidak sulit mereka mudah paham. Materi yang kami ajarkanpun sama untuk semuanya. Khusus untuk Rico karena di Pemerintah Kmapung Bora memiliki Printer, saya juga mengajarkan bagaimana caranya menggukan printer, itupun sama Rico tidak mengalami kesulitan dalam menggukan Printer.
Perlu diketahui juga yah kawan mengajarkan komputer ini hanya berlangsung sekitar 1 semester saja yaitu di semester pertama pada tahun ajaran 2016-2017 sekitar bulan September sampai dengan Desember 2016. Karena ada beberapa kendala yaitu Listrik, pada semester pertama listrik itu 1 minggu sekali atau duakali bahkan bisa tiga kalimenyala. Pada semeter kedua kita kesulitan listrik karena pemerintah Kampung Bora, begitupun dengan pemerintah Kampung Biopis sudah tidak ada anggaran untuk membeli Solar, begitupun dengan sekolah jarang menyalakan genset pada malam hari karena persediaan bensin yang tidak terlalu banyak, kalaupun ada itu hanya untuk transportasi atau perjalanan dinas yang berkaitan dengan kepentingan sekolah.
Pada saat seperti inilah terkadang Sekolah mempunyai Bensin untuk menyalakan genset di Rumah Dinas Guru sehingga pada kesempatan ini saya bisa menggajarkan Rico dirumah guru, jadi jadwalnya Fleksibel tergantung dimana listrik menyala. Karena selain Rico dan Pak Sergi ada guru-guru yang lain juga belajar komputer kami menggunakan setidaknya tiga laptop yaitu milik saya, milik pak Ridwan dan milik sekolah. Jika semuanya hadir bersamaan tentunya tidak saya juga yang mengajarkan komputer tapi juga dibantu dengan pak Ridwan. Jadi tidak ada istilah jadwal yang berbenturan tapi kami sebut belajar komputer bersama dan bergiliran dalam menggunakan komputernya.
Materi yang saya ajarkanpun sangat mudah, dumulai dari mengenal komponen laptop atau komputer terus di lanjutkan dengan bagaimana cara menghidupkan dan mematikan komputer dengan baik dan benar itulah materi pertemuan pertama yang kami ajarkan kepada mereka. Pada prinsifnya proses pembelajaran dimulai dengan jelaskan, kami beri contoh dan mereka selanjutkan harus mempraktekan sendiri sehingga mereka mudah paham. Materi mengetik menggukan microsoft word adalah yang paling ditekankan yang terus diulang-ulang mereka pelajari, sebagai contoh membuat kalimat, membuat paragraf, membuat paragraf rata kiri, tengah dan kanan, memberi warna pada paragraf, memlih jenis huruf dan ukuran huruf, memberi garis bawah pada kalimat, memiringkan kata atau kalimat, memberi garis bawah pada kalimat dan memberi garis tebal pada kalimat.
Setiap pertemuanya kami terus mengajarkan mengunakan microsoft word ini, kami jelaskan komponen dan fungsi tools yang ada di microsft word, lalu kami beri contoh cara menggunakan komponen dan fungsi tools tersebut selanjutnya mereka sendiri yang harus mempraktekannya. Mengajarkan pak Sergi dan Rico serta guru-guru yang lainnya tidak sulit mereka mudah paham. Materi yang kami ajarkanpun sama untuk semuanya. Khusus untuk Rico karena di Pemerintah Kmapung Bora memiliki Printer, saya juga mengajarkan bagaimana caranya menggukan printer, itupun sama Rico tidak mengalami kesulitan dalam menggukan Printer.
Perlu diketahui juga yah kawan mengajarkan komputer ini hanya berlangsung sekitar 1 semester saja yaitu di semester pertama pada tahun ajaran 2016-2017 sekitar bulan September sampai dengan Desember 2016. Karena ada beberapa kendala yaitu Listrik, pada semester pertama listrik itu 1 minggu sekali atau duakali bahkan bisa tiga kalimenyala. Pada semeter kedua kita kesulitan listrik karena pemerintah Kampung Bora, begitupun dengan pemerintah Kampung Biopis sudah tidak ada anggaran untuk membeli Solar, begitupun dengan sekolah jarang menyalakan genset pada malam hari karena persediaan bensin yang tidak terlalu banyak, kalaupun ada itu hanya untuk transportasi atau perjalanan dinas yang berkaitan dengan kepentingan sekolah.
Mantap pak
BalasHapusTerimakasih
Hapus