Yanuarius Teta, Peserta Didik yang Tinggal Bersama Guru SM-3T | SM-3T | SD Inpres Biopis
Guru SM-3T Muhamad Yogi dengan Yanuaris Teta, peserta didik kelas VI SD Inpres Biopis Tahun Pelajaran 2016-2017 pada saat pamitan di Rumah Dinas Guru | Dokumentasi 13 Juni 2017 |
Yanuaris Teta namanya, dia adalah peserta didik kelas VI SD Inpres Biopis yang sehari-harinya tinggal dan hidup bersama Kepala SD Inpres Biopis, Fransiskus Ande Dadi dan Guru SM-3T yaitu Pak Yogi dan Pak Ridwan. Yanuaris sebenarnya adalah anak yatim piatu yang sebelum tinggal bersama kami di rumah guru dulunya hidup bersama bapak sekretaris kampung Bora yaitu pak Kris, pak kris juga merupakan orang tua kandung dari 2 peserta didik saya dikelas V yaitu Filemon Inbate dan Everista Bayap.
Yanuaris diminta oleh pak Fransiskus untuk tinggal bersama dirumah guru tentunya ini juga atas ijin dan pesersetujuan dari pak kris sebagai orang tua angkatnya. Sebelum kami datang dan di tempatkan di SD Inpres Biopis, Yanuaris sudah tinggal bersama pak Frans di rumah guru. Yanuaris merupakan anak yang beruntung bisa tinggal bersama kami di rumah guru. Karena hidup dirumah guru secara otamatis sikap dan prilakunya akan menyesuaikan dengan guru-guru, dengan hidup bersama guru sedikit-demi sedikit akan merubah karakter atau wataknya yang jauh berbeda sebelumnya dengan kami. Dia juga akan mendapat pelajaran baru mengenai kehidupan yang sebelumnya ia belum pernah dapatkan.
Kebiasaan-kebiasaan buruk yang sebelumnya ia sering lakukan mulai berkurang sedikit demi sedikit, kami berusaha memanusiakan manusia secara manusiawi. Ada beberapa contoh perubahan yang kami bisa lihat Yanuaris, seperti mandi memakai sabun dan sampo terkadang juga dia mengosok giginya dengan pasta gigi dan sikat gigi pemberian dari pak Ridwan. Mencuci pakaianpun dia sudah seperti bagaimana kita mencuci sebagamana mestinya. Dia merendam dulu cucian baju tersebut dalam ember dan tentunya dia selalu minta deterjen pada kami pak Frans, pak Yogi atau Pak Ridwan untuk merendam cucian kotor tersebut.
Walaupun Yanuaris duduk di bangku kelas VI, perlu diketahui bahwa ternyata dia belum bisa membaca, menulis, begitu juga dengan menghitung. Ini menjadi suatu kewajiban mutlak bagi kami untuk mengajarkan supaya dia harus bisa membaca, menulis dan menghitung karena dia tinggal bersama kami. Jangan sampai ada cerita tinggal bersama guru akan tetapi tidak bisa membaca, menulis dan menghitung.
Guru SM-3T Moh Ridwan dengan Yanuaris Teta, peserta didik kelas VI SD Inpres Biopis Tahun Pelajaran 2016-2017 pada saat pamitan di Rumah Dinas Guru | Dokumentasi 13 Juni 2017 |
Pak Ridwan sebagai guru kelas Vi mempunyai rasa tanggung jawab yang sangat luar biasa, dialah yang terus setiap hari diluar jam pelajaran mengajarkan pelajaran tambahan kepada Yanuaris supaya dia segera bisa membaca, menulis dan menghitung. Jika tidak sore hari pasti malam hari pak Ridwan mengajarkan calistung kepada Yanuaris. Sayapun ikut membantu mengajarkan dia juga, itung-itung menginval pak Ridwan kalau dia sudah cape.
Usaha pak Ridwan dengan sayapun tidak sia-sia, hari demi hari Yanuaris mengalami perkembangan cukup pesat, yang awalnya tidak tahu huruf dan angka sekarang dia hapal hampir semua huruf dan angka. Untuk membaca dia sudah bisa mengabung beberapa kata menjadi 1 kalimat. Itulah perkembangan kemampuan akademis dia sampai dengan hari terakhir kita disana. Mungkin sekarang dia sudah lancar membaca, menulis dan menghitung karena sekarang kalau tidak salah dia duduk di bangku kelas VII di SMP Negeri 1 Fayit.
Keberadaan Yanuris juga tentunya sangat membatu bagi kita selaku guru SM-3T. Setiap harinya yang mencari kayu bakar, menyiapkan air bersih untuk mandi dan minum adalah Yanuaris. Bahkan bukan itu saja yang memasak air, memasak nasi adalah Yanuaris. Dia juga sering berkeliling ke masyarakat untuk mencarikan Jantung dari pohon pisang untuk dimasak. Jasa Yanuaris sangat banyak sampai sekarang tidak terlupakan oleh kami.
Hari Jum’at Biasanya kami mengajar hanya sampai Jam 09.00 WIT mengapa hanya sampai jam sekian? karena kami harus beribadah sholat Jum’at. Kami melaksanakan Ibadah Sholat Jum’at di Musholla yang terletak di Kampung Basim, Distrik Fayit. Jaraknya lumayan jauh, jika memakai Fiber dapat ditempuh dengan waktu 10-15 menit, jika memakai ketingting bisa sampai 15-20 menit dan jika memakai perahu dayung bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit, lumayan juga waktunya.
Itulah alasan mengapa kami mengajar sampai jam 09.00 WIT di hari Jumat, ini tentunya berdasarkan ijin dari kepala sekolah kita yaitu pak Fransiskus Ande Dadi. Perlu diketahui bahwa jika kami tidak mendapatkan tumpangan transportasi baik fiber maupun ketingting dari masyarakat sekitar, Yanuaris lah bersama teman-teman kelas VI dan VI yang mengatarkan kami memakai perahu Dayung. Yanuaris dan teman-teman menunggu kami sampai selesai sholat Jum’at dan kembali mengantarkan kami sampai kembali ke Rumah Dinas.
Muka sedih dari Yanuaris terlihat ketika hari terakhir kita di Kampung Biopis, bahkan tak henti-hentinya dia menangis, saya tahulah bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang kita cintai dan sayangi oleh orang-orang yang memili jasa besar dalam kehidupan kita, begitulah yang dia rasakan, begitu juga dengan kami, sama kami juga meneteskan air mata. Saya dan pak Ridwan sudah menganggap Yanuaris sebagai kita sendiri.
Sayapun sempat mengatakan perpisahan adalah hal yang paling menyakitkan dan dibenci oleh semua orang. Bukan berarti kita berpisah, akan memutuskan semuanya yang selama ini kita bangun. Walaupun kita berada di tempat yang saling berjauhan komunkasi harus tetapa terjalin dan saling mengabari satu sama lain.
Ada satu nazar yang sampaikan ke Yanuaris dan anak-anak disana “Jika saya terpilih menjadi Wakil Rayat, saya akan kembali mengunjungi Biopis”. Itulah janji saya kepada Yanuaris dan anak-anak disana tentunya bukan hanya sekedar mengunjungi saja, tentunya saya datang kesana dengan harapan bisa membuat sedikit perubahan untuk kampung Biopis Tercinta.
Posting Komentar untuk "Yanuarius Teta, Peserta Didik yang Tinggal Bersama Guru SM-3T | SM-3T | SD Inpres Biopis"