Berkenalan dengan Masyarakat Kampung Biopis, Bora dan Sayua di Gereja Gembala Baik | SM-3T | SD Inpres Biopis
Pak Yogi (ditengah), pak Ridwan (sebelah kanan) dan pak Lukas (sebelah kiri) saat memperkenalkan Guru SM-3T di Gereja Gembala Baik yang terletak di Kampung Biopis. [Dokumentasi 2 Oktober 2016] |
Keberadaan kami sebagai Guru SM-3T ternyata belum diketahui sepenuhnya oleh masyarakat di lingkungan kampung Biopis, Bora dan Sayua. Sehingga kami disarankan oleh pak Lukas B. Bayua Guru Agama dan Muatan Lokal SD Inpres Biopis yang juga merupakan Tokoh Agama dan Pimpinan Gereja Gembala Baik untuk memperkenalkan diri dihadapan seluruh masyarakat di Gereja Gembala Baik usai pelaksanaan Ibadah pada hari Minggu 2 Oktober 2016.
Momen ini sangat luar biasa bagi kita bedua, karena saya dan Ridwan merupakan Guru SM-3T yang memeluk beragama Islam. Tidak sangka-sangka ternyata di Kampung Biopis inilah kami berdua pertama kali menginjakan kaki di Gereja Gembala Baik dihadapan seluruh masyarakat Biopis, Bora dan Sayua. Kami diterima dengan baik walaupun kami berbeda agama, masyarakat Kabupaten Asmat kami akui, memiliki tingkat toleransi antar umat beragama yang sagat tinggi.
Perlu diketahui juga bahwa hanya kami berdua saja yang beragama Islam. Masyarakat kampung Biopis, Bora dan Sayua sepenuhnya memeluk agama Katholik. Kami tidak merasa canggung atau takut walaupun hidup dlingkungan yang mayoritas memeluk agama katholik. Sebagai guru PPKn saya sangat terharu bisa masuk gereja memperkenalkan diri serta diterima dengan baik walapun berbeda keyakinan.
Kami berdua silih bergantian memperkenalkan diri dihadapan masyarakat, awalnya saya cukup merinding bediri dihadapan masyarakat apalagi digereja, akan tetapi karena respon masyarakat yang sangat baik, kami menjadi tidak canggung sangat leluasa untuk memperkenalkan diri apalagi didampingi oleh pak Lukas yang merupakan pimpinan Gereja tersebut.
Pak Lukas sudah kami anggap sebagai orang tua kami sendiri jika kami membutuhkan bantuan, kami selalu menyambangi beliau, begitupun sebaliknya. Pak Lukas juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat yang hadir di Gereja untuk membantu kami berdua jika kami membutuhkan tumpangan kendaraan. Pak Lukas juga menegaskan kembali kepada masyarakat bahwa kami berdua seorang Muslim, setiap hari Jum’at harus beribadah Sholat Jum’at di Basim karena disana terdapat Musholla serta banyak juga masyarakat yang memeluk agama Islam.
Untuk sholat 5 waktu kami tidak merasa canggung melaksanakannya di rumah Dinas Guru karena semua yang tinggal dirumah dinas sudah sangat paham tentang kami yang harus melaksanakan sholat 5 waktu. Justru mereka mendukung kami serta selalu mengingatkan kami dalam beribadah. Begitupun dengan Kepala SD Inpres Biopis pak Fransiskus Ande Dadi beliau sangat memahami kami yang beragama Muslim, kami selalu minta Ijin kepada Beliau untuk hari Jum’at hanya mengajar sampai jam 09.00 WIT karena kami harus beribadah shola Jum’at di Kampung Basim, Distrik Fayit.
Posting Komentar untuk "Berkenalan dengan Masyarakat Kampung Biopis, Bora dan Sayua di Gereja Gembala Baik | SM-3T | SD Inpres Biopis"