Naik Perahu Fiber Menuju Pusat Distrik | SM-3T | SD Inpres Biopis
Guru SM-3T Pak Yogi, Kepala SD Inpres Biopis Pak Fransiskus serta Beberapa Peserta Didik SD Inpres Biopis saat akan menuju Pusat Distrik menggunkan Fiber. | Dokumentasi 30 April 2017 |
Jika kami akan menuju pusat distrik banyak alat tranpostasi yang tentunya bisa menjadi alternatif untuk digunakan. Kami bisa menggunakan perahu dayung, ketingting atau yang sekarang kami sedang tumpangi yaitu perahu Fiber. Jika kepala sekolah SD Inpres Biopis pak Frans sedang ada ditempat, beliau sering kali melakukan perjalanan menuju pusat distrik satu minggu bisa sampai 3 sampai dengan 4 kali perjalan kepusat distrik.
Kamipun Guru SM-3T yang ditugaskan di SD Inpres Biopis tentunya sering ikut ke pusat distrik waluapun tidak memiliki kepentingan apapun, karena tidak perlu mengeluarkan biaya, beliau lah yang menggeluarkan dana untuk perjalanan ini semuanya. Untuk pak Frans sendiri sering bulak-balik ke pusat distrik selain untuk mencari beberapa bahan pokok juga untuk mencari berbagai informasi yang di bawa masyarakat yang sudah kembali ke distrik dari Pusat Ibu Kota Kabupaten Asmat.
Perahu Fiber yang kami tumpangi ini merupakan Fiber milik pemerintah Kampung Biopis. Kami tidak perlu mengelurakan biaya sewa untuk memakainya cukup menggeluarkan dana untuk bahan bakarnya saja, sementara untuk driver atau orang yang menjalankan perahu fiber ini adalah peserta didik kami yang duduk dibangku kelas VI. Banyak peserta didik SD Inpres Biopis yang mahir menjalan fiber sehingga kami tidak kesulitan untuk mencari driver fiber ini.
Kamipun Guru SM-3T yang ditugaskan di SD Inpres Biopis tentunya sering ikut ke pusat distrik waluapun tidak memiliki kepentingan apapun, karena tidak perlu mengeluarkan biaya, beliau lah yang menggeluarkan dana untuk perjalanan ini semuanya. Untuk pak Frans sendiri sering bulak-balik ke pusat distrik selain untuk mencari beberapa bahan pokok juga untuk mencari berbagai informasi yang di bawa masyarakat yang sudah kembali ke distrik dari Pusat Ibu Kota Kabupaten Asmat.
Perahu Fiber yang kami tumpangi ini merupakan Fiber milik pemerintah Kampung Biopis. Kami tidak perlu mengelurakan biaya sewa untuk memakainya cukup menggeluarkan dana untuk bahan bakarnya saja, sementara untuk driver atau orang yang menjalankan perahu fiber ini adalah peserta didik kami yang duduk dibangku kelas VI. Banyak peserta didik SD Inpres Biopis yang mahir menjalan fiber sehingga kami tidak kesulitan untuk mencari driver fiber ini.
Guru SM-3T, Pak Yogi dan Pak Ridwan serta Kepala SD Inpres Biopis Pak Fransiskus dan Beberapa Peserta Didik SD Inpres Biopis saat akan menuju pulang ke Kampung Biopis menggunakan Fiber. | Dokumentasi 30 April 2017 |
Perahu fiber ini terbuat dari bahan plastik keras yang disebut fiber makanya disebut dengan perahu fiber, karena terbuat dari fiber. Perahu fiber ini cukup luas bisa membawa banyak penumpang, sekitar 10-12 orang beserta dengan barang bawaan. Perlu diketahui juga perahu fiber ini lumayan boros bahan bakar karena selain karena mesin yang digunakan bertenaga cukup besar. Maka tak heran fiber ini kecepatannya lumayan tinggi dan dapat membuat gelombang ombak yang cukup membuat perahu dayung dan ketingting bisa terbalik.
Kami membutuhkan setidaknya 4 liter untuk menuju pusat distrik, itu sudah termasuk pulang-pergi, sementara harga bensin itu sekitar Rp. 20.000,00 per liter itu artinya kami harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 80.000 untuk bulak-balik. Perlu diketahui juga fiber itu semakin tua akan semakin boros, fiber yang kami gunakan ini masih baru sehingga masih hemat bahan bakar.
Jika kita ingin melakukan perjalanan yang cukup jauh dan melewati laut lepas maka perahu Fiberlah yang digukan, karena selain ukurannya besar juga mesin yang digukannya memiliki tenaga yang cuku besar juga. Tapi kita juga harus mengecek dulu keadaan fibernya jika akan melakukan perjalan jauh apa lagi lewat laut lepas supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan serta, kitapun selamat sampai dengan tujuan.
Kami membutuhkan setidaknya 4 liter untuk menuju pusat distrik, itu sudah termasuk pulang-pergi, sementara harga bensin itu sekitar Rp. 20.000,00 per liter itu artinya kami harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 80.000 untuk bulak-balik. Perlu diketahui juga fiber itu semakin tua akan semakin boros, fiber yang kami gunakan ini masih baru sehingga masih hemat bahan bakar.
Jika kita ingin melakukan perjalanan yang cukup jauh dan melewati laut lepas maka perahu Fiberlah yang digukan, karena selain ukurannya besar juga mesin yang digukannya memiliki tenaga yang cuku besar juga. Tapi kita juga harus mengecek dulu keadaan fibernya jika akan melakukan perjalan jauh apa lagi lewat laut lepas supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan serta, kitapun selamat sampai dengan tujuan.
Posting Komentar untuk "Naik Perahu Fiber Menuju Pusat Distrik | SM-3T | SD Inpres Biopis"